buah pikiranku yang terkadang sedikit ngawur dan ngelantur

buah pikiranku yang terkadang sedikit ngawur dan ngelantur

     hari ini akku iseng-iseng cek situs resminya wondows, dan tertarik untuk download themes buat pc ku. di situ aku lihat banyak themes dari kategori nature foto-foto pemandangan tempat-tempat menakjubkan di belahan dunia yang lain.
     aku mulai berfikir untuk pindah kesana dan tinggal disana tanpa ada yang kenal dengan ku, tapi sebelum aku pindah kesana aku ingin amnesia dulu. jadi setelah pindah kesana dengan keadaan amnesia saya tidak perlu lagi memikirkan hal-hal lain selain mengagumi ciptaan Tuhan yang begitu luar biasa.
     konyol tapi menyenangkan rasanya memiliki buah pikiran yang sedikit ngawur dan ngelantur karna bisa jadi hiburan gratis yang menyenangkan tanpa mengganggu ketertiban umum. tapi ketika aku suarakan buah pikiran ini didepan emak pasti dia akan meneriaki ku dengan "WONG EDAN....!!!".
      ingin sekali aku bertanya kepada ibuku kenapa aku sedikit aneh, nyidam apa saat hamil aku?, kenapa kakak-kakakku punya otak yang ecer sedangkan aku sedikit kental. hemmm......pasti jawabnya "MANA KU TAHU DARI SONONYA KALI?" tapi nggak mungkin juga aku tanya.
       yang pasti aku senang punya buah pikiran itu. karna itu membuktikan kalau masa kecilku menyenangkan, punya dunia fantasi yang penuh khayalan.

ini cerita ku

Puber ke 2


Pagi yang buruk di akhir pekan ketika bertubi-tubi tragedi menghinggapi, berawal dari sebuah pesan singkat di dalam group blackberry massangers yang melebar ke masalah chanel TV. suasana hati yang sedang suntuk karna pesan singkat itu memuncak ketika aku mulai menyalakan TV, berharap aku dapat sedikit hiburan di akhir pekan setelah menjalani rutinitas nan menjemukkan. tapi takdir berkata lain semuanya berubah ketika TV aku nyalakan dan hanya warna hitam dan sebuah kata tertulis "No Signal". Awalnya aku berfikir hanya masalah sinyal yang kurang bagus saja, jadi masih ada chanel lain yang masih bisa aku nikmati untuk ditonton. Jempol tangan mulai meraba deretan angka yang terpapang di remote mencari angka nomor 2, 3 ,4 dan seterusnya dan hasilnya sama saja masih tetap gelap gulita. "TVnya rusak!!" aku berteriak dari ruang tamu kepada ibuku yang sedang memasak di dapur dan dia membalas dengan teriakan maklum rumah tergolong ukuran besar untuk daerah perkotaan tp ini rumah di desa jadi biasa kalau luas. "Kamu apakan TVnya sampai rusak gitu?", sedikit tamparan tangan transparan yang tak terlihat mengena di persaan dan mulai membuatku mengolah pikiran. Pertanyaan mulai muncul di benakku "apakah tanganku tangan ajai yang bisa membuat saluran chanel TV menghilang?" tapi sudahlah itu hanya buah pikiranku saja. "Ya...mana ku tahu baru nyalain udah ilang semua!" mendengar jawabanku tadi, ibuku sedikit tidak percaya dan memutuskan untuk melihat secara langsung. tapi dia masih menanyakan hal yang sama "kamu apain TVnya?" dan ku jawab "Ya seperti biasa aku hidupkan TV dan reciver dan mulai menekan-nekan remote adan hasilnya gelap gulita". dia menjawab dengan sok kaya "ya kalau gitu TVnya rusak" mendengar pernyataan itu mulailah aku berfikir untuk memanggil tukang servis TV "ya udah panggil Mas Yono aja buat benerin " jawabanku dari pernyataan ibuku tadi. tapi usulku ditolakmya "Mas yono jam segini nggak ada dirumah, nanti saja nunggu Waluyo lewat". aku mulai bertanya-tanya siapakah waluyo? tapi aku rasa orang tua selalu benar jadi kuputuskan untuk setuju dengan ibuku dan mulai mengisi waktuku dengan mendengarkan musik dan membaca novel. Satu Jam, dua jam dan seterusnya nggak ada kabar tentang waluyo dan mulai kuputuskan untuk bertanya lagi kepada ibuku karna lagit mulai gelap. "jadi waluyonya mau kesini jam berapa?" tanyaku dan ibu menjawab "ya nanti kalau dia lewat mampir sekalian" belum puas dengan jawaban ibuku dan kutanyakan lagi "jam berapa?". dia tidak bisa menjawab dan kuputuskan untuk pergi kerumah saudara untuk minta bantuan kepada Pian sepupuku anak dari adik ibuku yang paling bungsu. Saat aku datang sepupuku sedang tertidur di kasur depan ruang keluarga jadi kutinggalkan pesan saja lewat ibunya "nanti minta tolong Pian untuk kerumah, TV ku rusak" dan tantekupun menjawan "ya nanti biar Pian kesana". Dan aku pun pamitan untuk pulang untuk menunggu Pian di rumah dan mulai membaca novel yang belum selesai kubaca. Waktupun tak terasa berjalan cepat pukul 15.30 Pian datang kerumah dan langsung mengecek TV dan dia langsung berkata "wah mbak, saya nggak bisa ini bukan masalah program tapi sich kabelnya" dan ibuku pun muncul seperti hantu dan berkata "ya udah pun kamu ketempat Mas Yatno panggil Waluyo kesini" dari perkataannya tadi sontak membuatku kesal, kenapa tidak dari tadi pagi saja dipanggil jadi aku tidak perlu bosan seharian. Pian pun berangkat memenuhi perintah ibuku, dan aku masih terdiam seribu bahasa karna kesal. tidak lama berselang pianpun datamg lagi dengan membawa berita, yang pasti aku berharap itu kabar yang baik. Tapi ternyata "Budhe Mas Waluyonya nggak ada" kata Pian kepada ibuku. Kekesalanku pun mulai memuncak dan kuputuskan tanpa minta pertimbangan kepada siapapun "Kamu panggil aja Mas Yono" Pian pun berangkat menuju rumah orang yang aku maksud meskipun saat itu hujan turun. Sepuluh menit berlalu Pianpun kembali bersama Mas Yono dengan sedikit basah rambutnya, dan Mas Yono pun mulai bekerja. Harapanku masih sama semoga kabar baik yang dibawa Mas Yono tapi "wah ini masalah pada kabelnya, kl sekarang tidak bisa besok baru bisa" kata Mas Yono dengan sopan. kekesalanku sudah diambang puncak seperti gunung api yang siap menyemburkan larvanya ke udara saat mendengar pernyataan itu, aku mulai kesal dengan ibu dan pria bernama waluyo. Dan hinggaplah pertanyaan dalam otakku "ibu sudah 10 tahun menjanda jangan-jangan ibuku Puber ke 2, oh Tuhan semoga pria itu tidak lebih muda dari Alm. Bapakk"

Pengikut

blakblakan

peluang usaha
Diberdayakan oleh Blogger.

monggo diliat-liat